GEREJA BAWANG


A. PERMULAAN GEREJA
Kata “gereja” atau “jemaat” dalam bahasa yunani adalah ekklesia, dari kata kaleo yang berarti “aku memanggil/ memerintahkan” secara umum ekklesia diartikan sebagai perkumpulan orang-orang. Tetapi dalam konsteks perjanjian baru kata ini mengandung arti khusus yaitu pertemuan orang-orang Kristen sebagai jemaat untuk menyembah kepada Kristus.
Amanat agung yang diberikan Kristus sebelum naik ke surga (mat.28: 19-20) betul-betul dengan setia dijalankan oleh murid-muridnya sebagai hasilnya lahirlah gereja atau jemaat baru baik Yerusalem, Yudea, samaria, dan juga diberbagai tempat didunia.

B. SEJARAH GEREJA BAWANG

Awal mula perkembangan gereja di Bawang di mulai satu gereja di desa jambangan Kecamatan Bawang, dulu wilayah Bawang masih wilayah Pekalongan sehingga disebut Distrik Bawang Desa Jambangan. Tetapi pada saat itu gereja di Distrik Bawang  dalam keadaan yang memperhatinkan pada tanggal 29 maret 1882, gereja dilarang mengadakan kebaktian minggu. Seorang Kristen yang bernama Hebson yang mrngadakan kebaktian minggu, di ajukan kepada Negara (ditangkap) ia didenda sebesar 3 Gulden. Denda tersebut di bayar tatapi kemudian gereja dibakar.
Pada bulan oktober 1882 seorang penginjil yang bernama Kiai Sadrach menyuruh orang-orang Kristen yang di baptis oleh Bieger  untuk membangun kembali gereja yangdibakar  namun sayang, gereja tersebut dibakar kembali.
 Kiai sadrach berjuang demi keberadaan  jemaat Kristen Jawa Pribumi  kepada pemerintah. Paa saat itu terjadi perselisihan antara orang Belanda dengan orang pribumi, sehingga terjadi pengucilan terhadap orang pribumi.
Kiai Sadrach adalah seorang penginjil Protestan. Sejak lahir dia belum mengikut Yesus. Kiai Sadrach lahir dengan nama Radin pada Tahun 1834/ 1835 (ada 2 sumber yang menyebutkan tanggal lahir radin). Kisah Kiai Sadrach sangat menarik untuk di bicarakan karena dia seorang penginjil yang pantang menyerah mengabarkan injil kepada semua orang.  Kiai Sadraah atau masih Radin pada saat itu, pergi dari desanya untuk menuntut ilmu di pesantren-pesantren. Ketika di Semarang ia memperdalam ilmu agamanya dengan orang-orang Arab dan para Haji dan dia menambahkan nama Abas di belkang namanya. Pada saat itu juga Radin Abas bertemu dengan bekas gurunya, yaitu pak Kurmen yang sejak berpisah dengannya telah menjadi Kristen.
Setelah ia berhubungan dengan orang-orang Kristen,  Radin abas memutuskan untuk masuk Kristen ia pergi dari semarang untuk tinggal di desa kecil yang berjarak 5 jam perjalanan dari Semarang dan setiap hari sabtu ia berjalan kaki ke kota Semarang untuk kebaktian pada hari minggunya. Radin Abas pada saat itu bertemu Tunggul Wulung ia seorang Kristen juga.
Bersama Tunggul Wulung  Radin abas pergi ke Batavia (sekarang Jakarta). Di Batavia  Radin Abas bergaul dengan banyak orang Kristen. Radin Abas di baptis di Batavia dan ia berganti nama menjadi Sadrach. Kenapa ia di beri nama Sadrach? Dapat kita baca pada kitab suci (Daniel 1.4) kita akan mengerti kenapa ia diberi nama Sadrach. Karena sesuai dengan kehidupan Sadrach pada Alkitab.

C.  KEGIATAN GEREJA BAWANG


Gereja Bawang terletak di Rt 5 Rw 3Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Jemaat GKJ Bawang berjumlah 26 Kepala Keluarga , yakni 95 warga dewasa dan anak sekolah minggu.   GKJ Bawang sangat aktif dalam kegiatan Gereja baik sekolah minggu, pemuda remaja maupun warga dewasaa lainnya. Kegiatan tersebut meliputi:
1.       Undangan Natal
Gereja Bawang setiap tahunnya mengadakan Perayaan Natal. Pada saat Perayaan Natal Gereja selalu mengundang Gereja-gereja tetangga untuk ikut merayakan Perayaan Natal, ± ada 15 Gereja yang diundang sebaliknya juga Gereja Bawang juga sering diundang untuk ikut merayakan perayaan Natal di Gereja lain, misalnya
a)      GIA Sukorejo ( Kab. Kendal )
b)      GIA Subah
c)       GPDI Purbo ( Kab. Pekalongan )
d)      GPDI Bawang
e)      Persekutuan Doa Suluh ( Kab. Batang )
f)       GKJ Bandar
g)      GKJ Pekalongan Pepanthan Kaligawe
h)      GKJ Purbo ( Kab. Pekalongan )
i)        GKJ Kendal Pepanthan Siklayu
j)        GKJ Limpung
k)      GKJ Limpung Pepanthan Subah
l)        Natal PGKB ( Persatuan Gereja-Gereja Kabupaten Batang )
m)    Natal Bersama Kabupaten Pekalongan
n)      Natal di Jakarta
2.       Undangan KKR ( Kebaktian Kebangkitan Rohani )
Gereja Bawang sangat semangat untuk menghadiri KKR. setiap kali ada undangan KKR, Gereja Bawang hampir tidak pernah absen untuk ikut, baik di adakan di sekitar Gereja maupun di luar kota sekalipun, tempat KKR yang sering maupun yang pernah kami hadiri misalnya:
a)      JKI Injil Kerajaan ( Semarang )
b)      KKR bersama PD. Mulia ( di boja, kajen, bandungan, subah, dll )
c)       KKR Doa bagi bangsa ( Batang, Pekalongan, Kendal )
d)      KKR Pemuda ( Subah, Purbo, Kendal )
3.       Undangan Kegiatan Pemuda
Pemuda Bawang tidak kalah aktif dalam kegiatan Pemuda, bawang sudah sering mengadakan kegiatan pemuda yang mengundang Gereja-gereja tetangga untuk ikut, misalnya:
a)      Kegiatan Pemuda Tahun 2004 ( GKJ Kendal, GKJ Semarang Barat, GKJ Limpung )
b)      Kegiatan Pemuda Tahun 2007
c)       Kegiatan Pemuda Tahun 2008 ( GKJ Bukit Sion Temanggung, GKJ Kendal, GKJ Limpung )
Pemuda Bawang juga sering berprestasi dalam kegiatan gereja, misalnya:
a)      Masuk 8 Besar dalam pentas musik Gereja seklasis Pekalongan Tahun 2005
b)      Juara 2 porseni Klasis Pekalongan Tahun 2009
4.       Sekolah Minggu
Sekolah Minggu Bawang juga sering mengadakan kegiatan. kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan anak, misalnya:
a)      Setiap tahunnya anak-anak sekolah minggu selalu berekreasi
(1)    jurug sewu
(2)    pantai
(3)    kolam renang
(4)     kebun teh
(5)    naik Kereta Api Bersama
(6)    kebun binatang
(7)    bandara
(8)    malioboro
b)      Anak sekolah Minggu Bawang juga Pernah mengadaka Sekolah Minggu Bersama Gereja Cirebon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar